Tesla menghadapi masalah dengan stok Cybertruck yang menumpuk. Lebih dari 10.000 unit mangkrak di dealer, jauh dari janji sebagai kendaraan revolusioner.
Elon Musk memproyeksikan penjualan 250.000 Cybertruck per tahun. Namun, Tesla hanya mencatat 6.400 penjualan pada kuartal pertama 2025.
Dengan laju ini, mencapai 20.000 penjualan hingga akhir tahun terasa sulit. Penarikan produk karena pedal gas macet memperburuk situasi.
Desain Cybertruck menuai kritik karena tampilannya yang kaku dan kasar. Banyak yang menyebutnya mirip grafis permainan video usang.
Dulu dielu-elukan sebagai masa depan kendaraan listrik, Cybertruck kini dicap gagal. Diskon pembiayaan besar pun tak mampu mendongkrak penjualan.
Menurut laporan dari VICE, kesulitan Cybertruck sejalan dengan tantangan besar Tesla. Penjualan di Eropa mencatat rekor terburuk dalam beberapa tahun.
Keterkaitan Musk dengan kelompok sayap kanan memicu kontroversi. Cybertruck dijuluki “Swasticar” di tengah reaksi negatif daring.
Pengunjuk rasa di berbagai negara menjadikan Cybertruck sebagai simbol protes. Ini terkait dengan sikap politik Musk yang kontroversial.
Tesla mengurangi produksi Cybertruck, mengalihkan pekerja ke Model Y. Langkah ini menandakan mundur dari target awal.
Pada April, Tesla meluncurkan versi Rear Wheel Drive seharga $69.990 dengan fitur lebih sedikit. Upaya ini bertujuan mengurangi stok, tapi banyak yang ragu.
Reputasi Cybertruck terpuruk, terbebani oleh kontroversi Musk dan cacat produk. Pemulihan tampaknya sulit tercapai.
Dulu dipasarkan sebagai pengubah permainan, Cybertruck kini terasa sebagai langkah salah. Warisannya mungkin mirip dengan DeLorean yang gagal.
Komentar